CaraCek Komponen Listirk Menggunakan Multimeter : Cara Cek Arus Daya Power Supply Menggunakan Multimeter - Atau pada komponen dioda yang dipasang secara seri. July 29, 2021 Multimeter bisa juga disebut multitester atau avometer, mereka adalah sesuatu yang sama, tidak ada perbedaan diantara mereka.
HomeAlat UkurPrinsip Kerja dan Cara Menggunakan Multimeter Analog Avometer Related Posts Mengenal Jenis Alat Ukur Tinggi Badan dan Cara Menggunakannya Mengetahui tinggi badan meskipun terkesan sederhana namun merupakan hal yang penting karena dengan mengetahui tinggi badan bisa memberikan gambaran umum mengenai kesehatan kita. Kali ini kita akan membahas secara singkat mengenai jenis alat ukur tinggi badan, cara menggunakannya, dan hal-hal yang harus kita perhatikan ketika melakukan pengukuran tinggi badan sehingga mendapatkan hasil yang akurat. Yuk … Kaca Pembesar / Lup Teori, Kegunaan, dan Contoh Produknya Dalam kegiatan belajar mengajar maupun aktivitas dalam bekerja, terkadang kita harus melakukan pengamatan pada benda-benda yang relatif kecil. Pengamatan tersebut tentunya akan lebih maksimal jika menggunakan bantuan alat tertentu, misalnya lup atau kaca pembesar. Nah kalli ini kita akan sedikit mengulas mengenai teori dari lup ini, rumus-rumusnya, contoh soal berikut perhitungannya, serta contoh produk … Pengertian dan Fungsi Transistor dalam Rangkaian Elektronika Dalam setiap rangkaian elektronika, transistor selalu memegang peranan utama mengingat fungsinya yang sangat penting dalam menguatkan arus, pemutus, penghubung, pengolah sinyal, dan lain sebagainya. Hampir semua peralatan elektronik seperti televisi, radio, komputer, telepon, dan sebagainya menggunakan transistor. Dan semakin canggih peralatan tersebut maka semakin banyak transistor yang digunakan. Misalnya Komputer atau ponsel dimana di … Cara Menggunakan Cylinder Bore Gauge Lengkap Dengan Gambar Alat Masih membahas mengenai alat ukur yang biasa digunakan di bidang otomotif, karena memang bisa dikatakan industri otomotif ini dari tahun ke tahun semakin berkembang. Produk dengan segala kelebihan baik dari fitur maupun teknologinya mereka tawarkan demi memanjakan pelanggan. Namun tentunya dibalik produk tersebut ada sistem pengukuran untuk menjamin segala sesuatunya, terlebih komponen-komponen di dalam mesin … Cara Membaca dan Menghitung Mikrometer Sekrup Beserta Contohnya Mikrometer sekrup merupakan salat satu alat ukur dimensi yang banyak kita temui baik di dalam industri maupun di dalam dunia pendidikan. Kegunaan dan fungsi mikrometer sekrup adalah untuk mengukur panjang, diameter luar, dan ketebalan suatu benda yang mempunyai ukuran cukup kecil seperti benda lempeng baja, aluminium, diameter suatu kabel, kawat, tebal suatu kertas, dll. Desain …
Gambar4 Contoh soal voltmeter dengan multirange 2.Amperemeter Analog Multirange Suatu alat yang digunakan untuk mengukur arus disebut ammeter karena menggunakan satuan pengukuran yaitu ampere. Dalam konstruksi ammeter, resistor eksternal ditambahkan untuk menambah range dari jarum penggerak yang dihubungkan paralel,
Cara menggunakan multimeter analog sangat mudah untuk kamu para pemula. Multimeter analog merupakan salah satu alat untuk mengecek tegangan listrik mulai dari volt, ampere, serta ohm dalam satuan meter. Alat ini akan mempermudah kamu dalam melakukan pengukuran pada suatu listrik. Perlu menjadi perhatian bahwa multimeter dibagi menjadi dua jenis yaitu multimeter jenis analog dan juga jenis digital. Kedua perbedaan dari jenis tersebut bisa kamu lihat pada bentuk dan juga hasil pengukurannya. Pada model analog hasil pengukuran menggunakan jarum skala. Sedangkan pada hasil pengukuran multimeter digital dapat dilihat langsung pada layar digitalnya. Secara fisik sendiri, multimeter analog mempunyai ciri khusus yaitu jarum jam yang mempunyai batas antara angka dan juga hasil ukur. Sedangkan pada jenis yang dilain dirasi lebih mudah dan akurat. Multimeter analog banyak digunakan untuk kehidupan sehari-hari, contohnya seperti komputer dan juga servis TV. Jika melakukan berbagai pengukuran pada suatu tegangan, multimeter akan bergerak naik turun. Kelebihan yang ditampilkan bisa lebih simple dan mudah untuk dibaca. Namun, perlu menjadi perhatian bahwa akurasi pengukuran pada multimeter analog masih terbilang rendah, jadi pengukuran perlu membutuhkan ketelitian yang tinggi. Hal tersebut juga bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk menggunakan multimeter jenis apa. Untuk kamu para pemula tidak perlu khawatir karena cara menggunakan multimeter jenis analog tidak sesulit yang dibayangkan. Penggunaannya bisa dicoba oleh semua orang bahkan untuk pemula. Kamu hanya perlu menambah ketelitian, karena akurasi pada multimeternya sangat berpengaruh. Ketika ingin memulai suatu pengukuran, jarum harus menunjukkan angka nol ketika kedua penjoloknya dihubungkan. Lanjut dengan memutar penala mekanik, apabila jarum belum tepat di angka 0. Jadi, kamu harus benar-benar memastikan hal tersebut. Kemudian, putar saklar pemilih pada arah besaran yang akan diukur. Contohnya pada arah DC mA akan diukur menggunakan arus DC menuju arah AC V untuk dapat mengukur tegangan yang ada pada AC searah DC V dan mengukur tegangan DC. Saat akan mengukur sebuah resistor, saklar yang sudah dipilih bisa langsung diarahkan pada skala ohm. Jangan lupa untuk nolkan dulu dengan menggabungkan probe positif serta negative. Jika belum menunjukkan angka nol, kamu juga dapat mencocokkan dengan memutar ADJ ohmnya. Lanjut kemudian sambungkan penjolok warna merah ke arah positif serta penjolok pada bagian warna hitam ke arah negatif. Perlu menjadi perhatian, saat pengukuran besaran DC, jangan terbalik kutub positif dan negatif karena dapat berpengaruh pada alat ukurnya. Hal tersebut bisa menjadikan alat ukurnya rusak. Cara menggunakan multimeter analog diatas bisa dipahami dan langsung dipraktekkan untuk menggunakan multimeter tersebut. Jika masih bingung untuk menggunakannya, bisa melihat tutorial youtube video agar lebih memudahkan kamu untuk menggunakan alat tersebut. Bagian Multimeter Analog yang Wajib Diketahui Untuk kamu yang ingin memahami kelistrikan, khususnya pada multimeter analog, sangat wajib untuk memahami bagiannya agar tahu fungsi dan cara penggunaanya. Untuk multimeter analog sendiri kamu wajib teliti untuk cara penggunaanya agar pengukuran bisa sesuai dan tidak keluar dari pengukuran. Skala, berfungsi untuk pembacaan skala dalam meter. Jarum penunjuk meter atau biasa disebut Knife- edge pointer berfungsi sebagai salah satu penunjuk besar yang diukur. Sekrup penyetel dalam kedudukan jarum penunjuk atau zero adjust screw yang berfungsi agar dapat mengatur kedudukan suatu jarum penunjuk dengan cara memutar bagian sekrupnya ke kanan atau ke bagian kiri dengan menggunakan obeng bentuk pipih. Zero ohm Adjust knob atau tombol pengatur jarum dalam penunjuk pada kedudukan zero. Tombol ini memiliki fungsi untuk dapat mengatur jarum penunjuknya pada bagian posisi nol. Saklar pemilih atau range selector switch memiliki fungsi agar bisa memilih posisi pengukuran serta batas ukurannya. Multimeter sendiri biasanya terdiri dari empat posisi pengukuran yaitu posisi ohm yang berarti dalam bentuk meter, memiliki tiga batas ukur x1 x10 serta k1000. Posisi DCV atau volt DC yang berfungsi untuk voltmeter DC, posisi DcmA atau multimeter dengan fungsi sebagai miliamperemeter DC, kemudian ada lubang kutub + va terminal, fungsinya tempat masuknya test lead kutub, lubang kutub atau common terminal juga berfungsi sebagai tempat masuknya test lead. Kemudian ada saklar pemilih polaritas atau polarity selector switch yang berfungsi agar bisa memilih polaritas AC atau DC pada kotak meter. Perlu diperhatikan untuk penggunaan tombol pengatur jarum, kamu bisa memilih posisi ohm, test lead + test lead – lalu tombol pengatur kedudukan ke kanan atau kiri sehingga menunjukan kedudukan ohm. Hal tersebut bisa dilakukan dengan langsung melihat tombol pengatur jarumnya. Fungsi Multimeter Analog yang Wajib Diketahui Terdapat beberapa fungsi multimeter yang harus diketahui. Hal tersebut bisa menjadi acuan untuk kamu para pemula yang ingin membeli alat tersebut. Apalagi jika kamu anak kuliah jurusan listrik, pasti sangat membutuhkan hal tersebut. Hal ini bisa dijadikan bahan acuan. Mengukur Tegangan Listrik Fungsi pertama adalah alat ukur tegangan listrik atau voltase yang dihasilkan oleh komponen listrik. Batas maksimum pada pengukuran tersebut bisa digunakan sebagai suatu batasan agar saat proses pengukuran suatu komponen, nilai pada tegangannya tidak melebihi batas kemampuan pada batas ukur. Fungsi Hfe Perlu menjadi perhatian bahwa tidak semua multimeter mempunyai fungsi Hfe. Fungsi Hfe sendiri digunakan agar bisa mengetahui nilai dari penguat suatu transistor serta sebagai pengukur transistor yang memiliki tipe PNP dan juga tipe NPN. Mengukur Frekuensi Sinyal Multimeter digunakan untuk suatu pengukuran frekuensi pada sinyal agar bisa mendapatkan nilai frekuensi yang tepat dari segi sinyal yang dikirimkan oleh sebuah komponen elektronik. Kamu bisa mencobanya pada alat elektronik seperti tv atau handphone yang digunakan. Mengukur Nilai Kapasitansi Multimeter juga mempunyai suatu kemampuan untuk mengukur suatu nilai kapasitansi pada sebuah kapasitor. Sama hal dengan fungsi lainnya, agar dapat mengukur nilai kapasitansi terdapat nilai batas maksimum. Oleh sebab itu, pastikan kapasitor yang diukur tidak melewati batas pengukurannya. Mengukur Hambatan Listrik Pada sebuah listrik tentu saja sering terjadi hambatan yang disebabkan oleh kabelnya atau faktor lainnya. Multimeter mampu untuk mengukur suatu resistansi melalui hambatan dari suatu resistor. Multimeter juga mempunyai batas ukur untuk mengukur sebuah hambatan. Mengukur Arus Listrik Arus listrik dan tegangan listrik mempunyai perbedaan pengertian yang berbeda. Hal tersebut juga wajib untuk kamu pahami. Perhatikan terlebih dahulu tipe arus yang akan dilakukan pengukuran. Alat ukur multimeter mempunyai dunia jenis arus listrik DC dan AC. Beberapa cara menggunakan multimeter analog bisa dipahami. Namun, kamu juga perlu untuk memahami fungsi serta bagiannya, agar tidak keliru dalam penggunaannya, dan agar alat yang digunakan tidak mudah rusak supaya bisa digunakan dalam jangka waktu lama.
CARAMENGGUNAKAN MULTIMETER ANALOG,sebagai berikut: Untuk memulai setiap pengukuran, hendaknya jarum menunjukkan angka nol apabila kedua penjoloknya dihubungkan. Putarlah penala mekanik apabila jarum belum tepat pada angka nol (0). MENGUKUR ARUS DAN TEGANGAN DC; Pilih jangkah ukur dengan lebih besar dari dengan
Setelah membahas mengenai komponen elektronika seperti resistor, kapasitor, dan transistor maka kita harus mengetahui apa itu multimeter. Sebuah alat yang berfungsi untuk mengukur tegangan Voltage, arus listrik Ampere, dan hambatan/ resistansi Ohm dalam sebuah peralatan listrik. Tak hanya itu multimeter juga dapat digunakan untuk mengukur temperatur, induktansi, frekuensi, dan lain sebagainya. Alat ini adalah alat yang wajib dipahami bagi Anda yang ingin memahami betul mengenai bidang elektronika. Karena saat ada komponen elektronik yang rusak dalam suatu rangkaian listrik, multimeter digunakan sebagai alat pendeteksi untuk mengetahui komponen mana yang tidak berfungsi. Nama lain dari multimeter adalah multitester atau AVOMeter. Secara bahasa multi berarti “banyak” dan tester berarti “mengukur”. AVO merupakan singkatan dari Amperemeter kuat arus, Voltmeter tegangan, dan Ohmeter hambatan listrik. Cara Menggunakan Multimeter Berdasarkan Jenisnya1. Multimeter AnalogContoh Perhitungan Tegangan Listrik2. Multimeter DigitalCara Mengukur Hambatan Menggunakan Multimeter DigitalCara Mengukur Tegangan Menggunakan Multimeter DigitalRelated posts Cara Menggunakan Multimeter Berdasarkan Jenisnya Secara umum multimeter digunakan untuk mendeteksi titik kerusakan suatu komponen elektronik. Di pasaran terdapat dua jenis multimeter yang beredar, yaitu Analog Multimeter AMM dan Digital Multimeter DMM. 1. Multimeter Analog Layaknya jam tangan, yang membedakan kedua jenis multimeter ini adalah tampilan layarnya. Pada multimeter analog hasil pengukuran ditampilkan oleh jarum penunjuk yang bergerak dari arah kiri ke kanan. Dilengkapi pula oleh range skala pengukuran dan opsi posisi selektor pengukuran. Hasil pengukuran multimeter analog tidak lebih akurat dibandingkan dengan hasil pengukuran menggunakan multimeter digital. Hal ini karena hasil perhitungan pada multimeter analog masih manual sehingga dibutuhkan ketelitian yang sangat tinggi dalam melihat angka-angka. Untuk memperoleh angka yang akurat mikrometer harus dibaca atau dilihat tepat lurus di depan mata agar tidak terjadi salah pembacaan. Secara umum tahapan dalam menggunakan multimeter analog yaitu menentukan skala utama, menentukan skala nonius, dan perhitungan hasil. Skala utama adalah skala yang tepat berhimpit dengan skala putar. Skala nonius disebut juga sebagai skala putar, cara menentukannya yaitu dengan melihat skala nonius yang sejajar dengan garis mendatar yang berada pada skala utama. Perhitungan awal yang dilakukan adalah perkalian skala nonius dengan skala terkecil yang ada di mikrometer. Kemudian hasil perkalian tersebut dijumlahkan dengan skala nonius. Misal angka yang terbaca pada skala utama adalah 7 mm dan pada skala nonius 30 mm. Skala terkecil pada multimeter misal 0,01 mm, maka 30 x 0,01 mm = 0,30 mm. Adapun rumus perhitungannya adalah sebagai berikut Hasil pembacaan akhir = SU + SN x 0,01 mm = 7,00 + 0,30 = 7,30 mm Contoh Perhitungan Tegangan Listrik Lebih spesifiknya berbeda nilai yang diukur beda cara perhitungannya. Berikut contoh menggunakan multimeter analog dan contoh mengukur tegangan listrik AC. Hal penting yang mesti diingat adalah sebelum mengukur tegangan listrik AC, posisi selektor pada multimeter harus berada pada ACV~. Berikutnya baru tentukan skala pengukuran besaran tegangan sesuai dengan besar tegangan listrik yang akan Anda ukur. Namun jika belum mengetahui berapa tegangan listrik yang akan diukur, maka posisikan selektor pada skala pengukuran maksimal atau tegangan terbesar ACV~. Misal pada multimeter terdapat skala pengukuran tegangan tertinggi 750, posisikan selektor pada angka tersebut, jadi ACV~ 750. Artinya tegangan maksimal yang dapat diukur oleh multitester analog tersebut yaitu sebesar 750 Volt AC pada kondisi skala penunjuk di layar 0-250 VAC. Langkah berikutnya adalah mengarahkan kedua jarum test probe pada sumber tegangan. Lihat pergerakan jarum penunjuk, misal jarum berada pada posisi angka 60. Maka perhitungan tegangan listrik yang akan diukur mengikuti rumus berikut Angka yang ditunjukkan jarum x Skala pengukuran skala penunjukan pada layar Jika pada contoh kasus di atas, maka diketahui angka yang ditunjukkan oleh jarum yaitu 60. Skala pengukuran adalah 750 VAC dan skala penunjuk maksimal pada layar yaitu 250. Maka = 750 250 = 3. Jadi jika dimasukkan ke dalam rumus berarti tegangan listrik yang akan Anda ukur adalah 80 x 750 250 = 80 x 3 = 240 Volt Dalam menggunakan multitester analog disarankan untuk memilih selektor pengukuran pada skala pengukuran terbesar saat mengukur tegangan listrik. 2. Multimeter Digital Multimeter ini dilengkapi layar LCD yang menampilkan angka hasil pengukuran komponen elektronika secara langsung. Pada prinsipnya terdapat rangkaian sircuit yang rumit dalam multimeter ini untuk menafsirkan hasil pengukuran dan mengkonversikannya dalam bentuk angka pada layar. Dalam perkembangannya multimeter digital terbilang lebih mutakhir dibandingkan multimeter analog. Pengoperasiannya pun tidak sesulit saat menggunakan multimeter analog. Secara umum cukup dengan memposisikan selektor pada jenis pengukuran yang diinginkan, lalu hasilnya akan terbaca pada layar LCD. Hasil akhir pengukuran tersebut ditampilkan dalam bentuk angka yang sudah akurat dan tak perlu melakukan perhitungan seperti pada multimeter analog. Prinsip kerja multimeter digital yaitu menggunakan gerakan dasar kumparan magnet permanen atau dikenal dengan istilah gerak d’arsonval. Multimeter digital terdiri dari bagian display digital, saklar pemilih, lubang kutub, saklar pemilih polaritas, kotak meter, dan skala. Berikut beberapa langkah cara menggunakan multimeter digital untuk mengukur komponen-komponen listrik dalam suatu rangkaian Cara Mengukur Hambatan Menggunakan Multimeter Digital Perlu diketahui sebelumnya multimeter digital memiliki dua jenis test probe, yaitu berwarna merah dan berwarna hitam. Untuk mengukur hambatan resistansi langkah pertama yang dilakukan adalah menyambungkan multimeter dengan rangkaian listrik. Test probe hitam disambungkan ke dalam terminal umum sedangkan test probe hitam disambungkan ke dalam terminal pengukur hambatan. Selanjutnya putar tombol dial penyetel kenop untuk mengatur hambatan. Dimana hambatan ditandai dengan satuan Ohm, lalu matikan arus pada rangkaian. Resistor hambatan yang akan diukur harus dilepaskan dari rangkaian, dan pembacaan hasil dilakukan terpisah. Karena jika resistor dibiarkan masih berada dalam rangkaian dikhawatirkan hasil pengukuran tidak akurat. Langkah terakhir adalah ujung penyidik disentuhkan pada masing-masing resistor. Maka hasil pengukuran akan ditampilkan pada layar LCD dalam bentuk angka digital. Misal angka yang terbaca adalah 20, bisa berarti 20 Ohm, 20kilo-ohm, atau 20 mega ohm tergantung settingan pada alat ukur. Cara Mengukur Tegangan Menggunakan Multimeter Digital Langkah awal untuk mengkur tegangan listrik menggunakan multimeter digital adalah menyambungkan alat ukur ini pada rangkaian. Kemudian putar kenop selektor pada posisi pengukuran tegangan AC ACV~. Sama dengan mengukur hambatan, posisikan kedua test probe pada masing-masing terminal. Test probe hitam ke dalam terminal umum dan test probe merah ke dalam terminal tegangan. Kemudian atur multimeter pada jenis tegangan yang ingin diukur, apakah arus searah DC atau arus bolak-balikAC. Pada multimeter digital yang memiliki fungsi rentang tegangan otomatis, maka langkah pengaturan ini dapat Anda lewatkan. Tidak perlu melakukan penyesuaian polaritas untuk pengukuran tegangan listrik AC, kecuali jika Anda ingin mengukur tegangan DC atau milivolt. Khusus untuk tegangan ini polaritas harus diatur dengan menempatkan test probe hitam di kutub negatif dan test probe merah di kutub positif. Untuk mengukur tegangan listrik AC langsung saja tempatkan posisi test probe pada komponen sumber listrik. Selanjutnya nilai tegangan akan terbaca pada layar digital dalam bentuk angka. Keunggulan multimeter digital ini dilengkapi fitur sentuh-tahan untuk mendeteksi adanya tegangan baru. Sekian uraian singkat mengenai cara menggunakan multimeter berdasarkan jenisnya. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua. Jika ada yang ingin ditambahkan jangan lupa meramaikan kolom komentar ya.
Multimetersering digunakan dalam pengukuran besaran-besaran listrik. Selain itu alat ini juga atau biasa disebut AVO (Ampere, Volt, dan Ohm) meter yang artinya suatu alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur kuat arus listrik (I) dengan satuan ampere, mengukur tegangan listrik (V) dengan satuan volt, dan untuk mengukur besarnya tahanan listrik dengan
Cara Menggunakan Multimeter – Multimeter adalah alat yang berfungsi untuk mengukur Voltage Tegangan, Ampere Arus Listrik, dan Ohm Hambatan/resistansi dalam satu unit. Multimeter sering disebut juga dengan istilah Multitester atau AVOMeter singkatan dari Ampere Volt Ohm Meter. Terdapat 2 jenis Multimeter dalam menampilkan hasil pengukurannya yaitu Analog Multimeter AMM dan Digital Multimeter DMM. Sehubungan dengan tuntutan akan keakurasian nilai pengukuran dan kemudahan pemakaiannya serta didukung dengan harga yang semakin terjangkau, Digital Multimeter DMM menjadi lebih populer dan lebih banyak dipergunakan oleh para Teknisi Elektronika ataupun penghobi Elektronika. Dengan perkembangan teknologi, kini sebuah Multimeter atau Multitester tidak hanya dapat mengukur Ampere, Voltage dan Ohm atau disingkat dengan AVO, tetapi dapat juga mengukur Kapasitansi, Frekuensi dan Induksi dalam satu unit terutama pada Multimeter Digital. Beberapa kemampuan pengukuran Multimeter yang banyak terdapat di pasaran antara lain Voltage Tegangan AC dan DC satuan pengukuran Volt Current Arus Listrik satuan pengukuran Ampere Resistance Hambatan satuan pengukuran Ohm Capacitance Kapasitansi satuan pengukuran Farad Frequency Frekuensi satuan pengukuran Hertz Inductance Induktansi satuan pengukuran Henry Pengukuran atau Pengujian Dioda Pengukuran atau Pengujian Transistor Bagian-bagian penting Multimeter Multimeter atau multitester pada umumnya terdiri dari 3 bagian penting, diantanya adalah Display Saklar Selektor Probe Gambar dibawah ini adalah bentuk Multimeter Analog dan Multimeter Digital beserta bagian-bagian pentingnya. Cara Menggunakan Multimeter untuk Mengukur Tegangan, Arus listrik dan Resistansi Berikut ini cara menggunakan Multimeter untuk mengukur beberapa fungsi dasar Multimeter seperti Volt Meter mengukur tegangan, Ampere Meter mengukur Arus listrik dan Ohm Meter mengukur Resistansi atau Hambatan 1. Cara Mengukur Tegangan DC DC Voltage Atur Posisi Saklar Selektor ke DCV Pilihlah skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika ingin mengukur 6 Volt, putar saklar selector ke 12 Volt khusus Analog Multimeter **Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan untuk memilih skala tegangan yang lebih tinggi untuk menghindari terjadi kerusakan pada multimeter. Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Probe Merah pada terminal Positif + dan Probe Hitam ke terminal Negatif -. Hati-hati agar jangan sampai terbalik. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter. 2. Cara Mengukur Tegangan AC AC Voltage Atur Posisi Saklar Selektor ke ACV Pilih skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika ingin mengukur 220 Volt, putar saklar selector ke 300 Volt khusus Analog Multimeter **Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan untuk memilih skala tegangan yang tertinggi untuk menghindari terjadi kerusakan pada multimeter. Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Untuk Tegangan AC, tidak ada polaritas Negatif - dan Positif + Baca hasil pengukuran di Display Multimeter. 3. Cara Mengukur Arus Listrik Ampere Atur Posisi Saklar Selektor ke DCA Pilih skala sesuai dengan perkiraan arus yang akan diukur. Jika Arus yang akan diukur adalah 100mA maka putarlah saklar selector ke 300mA Jika Arus yang diukur melebihi skala yang dipilih, maka sekering fuse dalam Multimeter akan putus. Kita harus menggantinya sebelum kita dapat memakainya lagi. Putuskan Jalur catu daya power supply yang terhubung ke beban, Kemudian hubungkan probe Multimeter ke terminal Jalur yang kita putuskan tersebut. Probe Merah ke Output Tegangan Positif + dan Probe Hitam ke Input Tegangan + Beban ataupun Rangkaian yang akan kita ukur. Untuk lebih jelas, silakan lihat gambar berikut ini. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter 4. Cara Mengukur Resistor Ohm Atur Posisi Saklar Selektor ke Ohm Pilih skala sesuai dengan perkiraan Ohm yang akan diukur. Biasanya diawali ke tanda “X” yang artinya adalah “Kali”. khusus Multimeter Analog Hubungkan probe ke komponen Resistor, tidak ada polaritas, jadi boleh terbalik. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter. Khusus untuk Analog Multimeter, diperlukan pengalian dengan setting di langkah ke-2
CaraMenggunakan Multimeter / Multitester – Multimeter adalah alat yang berfungsi untuk mengukur Voltage (Tegangan), Ampere (Arus Listrik), dan Ohm (Hambatan/resistansi) dalam satu unit. Multimeter
Pada artikel ini berisi mengenai tutorial Cara Menggunakan Multimeter Analog dengan Mudah agar kalian bisa pahami dan praktikanCara Menggunakan Multimeter Analog dengan - Multimeter analog merupakan salah satu alat ukur yang sering kali kita dengar ditelinga, yaitu alat ini berfungsi sebagai alat untuk mengukur tegangan searah dc atau bolak-balik ac, mengukur besar kuat arus, mengukur besar resistansi hambatan dari suatu melakukan pengukuran lakukan lah Kalibrasi Multimeter Analog bila jarum penunjuk tidak tepat pada posisi Mengukur Tegangan dengan Multimeter AnalogKetika kalian ingin mengukur tegangan dari sebuah sumber listrik pastikan terlebih dahulu apakah tegangan tersebut searah direct current/DCV atau tegangan bolak-balik alternating current/ACV. Contoh dari tegangan searah yaitu seperti baterai, aki, dan panel contoh dari tegangan bolak-balik yaitu seperti generator dan listrik PLN, perlu kalian ketahui bahwa untuk mengukur tegangan dari tegangan searah direct current/DCV berbeda dengan tegangan bolak-balik alternating current/ACV. Baca Juga Pengertian dan Bagian-bagian Multimeter Avometer Analog beserta FungsinyaSehingga perlu kalian perhatikan dengan baik agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan pengukuran Mengukur Tegangan Searah DCVdengan Multimeter AnalogUntuk melakukan pengukuran tegangan searah DCV perlu kalian perhatikan adanya kutub positif dan negatif dari sumber tegangan. Untuk Kutub Positif gunakan kabel probe berwarna merah atau kabel positif dan untuk Kutub Negatif gunakan kabel probe warna hitam atau kabel Mengukur Tegangan DC dengan Multimeter AnalogKesalahan saat penggunaan kabel yang tidak sesuai dengan kutub tegangan dapat mengakibatkan kerusakan pada Pastikan Kabel probe Positif tercolok pada socket positif warna merah dan Kabel probe Negatif tercolok pada socket negatif warna hitam.2. Ubah selector voltmeter ke arah DCV dengan batas tegangan Kabel probe positif kaitkan ke sumber tegangan positif dan sebaliknya kabel probe negatif kaitkan dengan sumber tegangan negatif seperti pada Setelah masing-masing kabel probe terhubung dengan sumber tegangan yang akan diukur, perhatikan jarum Jika jarum pengukuran belum bergerak putar selector ke arah DCV dengan batas yang lebih kecil misal sebelumnya batas pengukuran 20 DCV putar ke 10 DCV.6. Lakukan langkah ke lima hingga jarum penunjuk bergerak menunjuk angka pada papan Perhatikan angka yang ditunjuk dan catat angka pada papan skala, gunakan papan skala V atau DCV untuk membaca Hasil pengukuran dapat dihitung dengan membaca Cara Menghitung Hasil Pengukuran Multimeter selector diarahkan pada batas ukur yang paling besar? ini bertujuan agar multimeter terhindar kerusakan akibat besar tegangan yang belum Mengukur Tegangan Bolak-balik ACVdengan Multimeter AnalogBerbeda dengan tegangan searah pada tegangan bolak balik tidak terdapat aturan mengenai kutub karena tegangan bolak-balik tidak terdapat kutub sehingga kita dapat dengan bebas menggunakan kabel probe saat pengukuran dan boleh Mengukur Tegangan AC dengan Multimeter AnalogPerlu kalian tahu saat mengukur tegangan bolak-balik haruslah berhati-hati agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan seperti kesetrum, dan gunakan sandal jepit yang Pastikan Kabel probe Positif tercolok pada socket positif warna merah dan Kabel probe Negatif tercolok pada socket negatif warna hitam.2. Ubah selector voltmeter ke arah ACV dengan batas tegangan Tidak aturan mengenai penggunaan kabel probe terhadap kutub listrik karena tegangan bolak-balik tidak terdapat kutub Setelah masing-masing kabel probe terhubung dengan sumber tegangan yang akan diukur, perhatikan jarum Jika jarun selector belum ada pergerakan ubah selector ACV dengan batas yang lebih kecil misal 500 ACV putar ke 250 ACV.6. Lakukan langkah ke lima hingga jarum penunjuk bergerak menunjuk angka pada papan Perhatikan angka yang ditunjuk dan catat angka pada papan skala, gunakan papan skala ACV untuk membaca Hasil pengukuran dapat dihitung dengan membaca Cara Menghitung Hasil Pengukuran Multimeter Mengukur Kuat Arus dengan Multimeter AnalogUntuk mengukur kuat arus pada suatu rangkaian kalian perlu melakukan pengukuran secara seri agar besar arus yang mengalir pada suatu rangkaian dapat terukur, dan juga harus memperhatikan kutub dan probe rangkaian agar dapat Mengukur Kuat Arus dengan Multimeter AnalogKetika melakukan pengukuran kalian perlu memperhatikan rangkaian dimana pengukuran kuat arus dilakukan secara seri dan rangkaian dalam kondisi tertutup atau Pastikan Kabel probe Positif tercolok pada socket positif warna merah dan Kabel probe Negatif tercolok pada socket negatif warna hitam.2. Ubah selector voltmeter ke arah mA dengan batas kuat arus Pastikan kutub postif rangkaian terhubung dengan kabel probe positif dan kutub negatif terhubung dengan kabel probe negatif , untuk menghindari Setelah masing-masing kabel probe terhubung secara seri dengan rangkaian yang akan diukur kuat arusnya, perhatikan jarum Jika jarum selector belum ada pergerakan ubah selector mA dengan batas yang lebih kecil misal 500 mA putar ke 250 mA.6. Lakukan langkah ke lima hingga jarum penunjuk bergerak menunjuk angka pada papan Perhatikan angka yang ditunjuk dan catat angka pada papan skala, gunakan papan skala mA untuk membaca Hasil pengukuran dapat dihitung dengan membaca Cara Menghitung Hasil Pengukuran Multimeter Mengukur Besar Hambatan Dengan Mutimeter AnalogUntuk mengukur besar hambatan resistor dengan multimeter analog sangatlah berbeda dibandingkan dengan mengukur besar tegangan ataupun kuat arus, karena pada pengukuran hambatan jarum pengukuran bergerak dari kanan ke Mengukur Hambatan dengan Multimeter AnalogDan untuk mengukur besar hambatan tidak perlu memperhatikan kutub, yang diperlukan adalah kalibrasi jarum pengukuran dengan knob hambatan dengan huruf 0 Pastikan Kabel probe Positif tercolok pada socket positif warna merah dan Kabel probe Negatif tercolok pada socket negatif warna hitam.2. Ubah selector voltmeter ke arah dengan batas hambatan Lakukan Kalibrasi dengan memutar knob ohm hingga jarum penunjuk menunjukkan angka 0 pada papan skala Pastikan kabel probe positif dan kabel probe negatif sudah terhubung dengan resistor seperti Setelah kedua kabel probe terhubung dengan resistor yang akan diukur besar hambatannya, perhatikan pergerakan jarum Jika jarum selector belum ada pergerakan ubah selector dengan batas yang lebih kecil misal 1k putar ke 500.7. Lakukan langkah ke lima hingga jarum penunjuk bergerak menunjuk angka pada papan Perhatikan angka yang ditunjuk dan catat angka pada papan skala, gunakan papan skala untuk membaca Untuk hasil pengukuran dapat dihitung dengan membaca artikel Cara Menghitung Hasil Pengukuran Multimeter mudah kan jika ada yang ingin ditanyakan silahkan tanya di kolom komentar dan jangan lupa bagikan semoga bermanfaat.
CaraMenggunakan Multimeter / Multitester. Banyak sekali istilah yang digunakan untuk menyebut alat ini, ada yang menyebut Avometer karena merujuk kegunaanya dari satuan yang digunakan Ampere, Volt dan Ohm. Multimeter dari kata Multi (banyak) dan Meter (dikonotasikan sebagai alat ukur). Multitester dari kata Multi (banyak) dan tester (alat
May 19, 2016 Elektro, Elektronika, Listrik Senang bisa jumpa lagi sahabat BT. Hari ini OM BT ingin berbagi cara mudah mengukur Arus ampere dan Tegangan volt pakai Multimeter. Sebelumnya OM minta maaf karena satu dan lain hal OM BT baru bisa sempat mengisi kembali blog kesayangan kita ini. Nah, sebelum kita masuk pada urusan ukur mengukur ada baiknya kita perhatikan penjelasan berikut ini yang OM kutip dari Mr. Wikipedia Arus Bolak Balik AC Arus bolak-balik AC/alternating current adalah arus listrik di mana besarnya dan arahnya arus berubah-ubah secara bolak-balik. Berbeda dengan arus searah di mana arah arus yang mengalir tidak berubah-ubah dengan waktu. Bentuk gelombang dari listrik arus bolak-balik biasanya berbentuk gelombang sinusoida, karena ini yang memungkinkan pengaliran energi yang paling efisien. Namun dalam aplikasi-aplikasi spesifik yang lain, bentuk gelombang lain pun dapat digunakan, misalnya bentuk gelombang segitiga triangular wave atau bentuk gelombang segi empat square wave. Secara umum, listrik bolak-balik berarti penyaluran listrik dari sumbernya misalnya PLN ke kantor-kantor atau rumah-rumah penduduk. Namun ada pula contoh lain seperti sinyal-sinyal radio atau audio yang disalurkan melalui kabel, yang juga merupakan listrik arus bolak-balik. Di dalam aplikasi-aplikasi ini, tujuan utama yang paling penting adalah pengambilan informasi yang termodulasi atau terkode di dalam sinyal arus bolak-balik tersebut. Arus Searah DC Arus searah bahasa Inggris direct current atau DC adalah aliran elektron dari suatu titik yang energi potensialnya tinggi ke titik lain yang energi potensialnya lebih rendah. Sumber arus listrik searah biasanya adalah baterai termasuk aki dan Elemen Volta dan panel surya. Arus searah biasanya mengalir pada sebuah konduktor, walaupun mungkin saja arus searah mengalir pada semi-konduktor, isolator, dan ruang hampa udara Arus searah dulu dianggap sebagai arus positif yang mengalir dari ujung positif sumber arus listrik ke ujung negatifnya. Pengamatan-pengamatan yang lebih baru menemukan bahwa sebenarnya arus searah merupakan arus negatif elektron yang mengalir dari kutub negatif ke kutub positif. Aliran elektron ini menyebabkan terjadinya lubang-lubang bermuatan positif, yang “tampak” mengalir dari kutub positif ke kutub negatif. Cara Mengukur Arus Listrik Ampere Posisikan Saklar Selektor ke skala yang sesuai dengan perkiraan arus yang akan diukur. Jika Arus yang akan diukur adalah 200mA maka putarlah saklar selector ke 300mA Jika Arus yang diukur melebihi skala yang dipilih, maka sekering fuse dalam Multimeter akan putus. Kita harus menggantinya sebelum kita dapat memakainya Jalur catu daya power supply yang terhubung ke probe Multimeter ke terminal Jalur yang kita putuskan tersebut. Probe Merah ke Output Tegangan Positif + dan Probe Hitam ke Input Tegangan + Beban ataupun Rangkaian yang akan kita ukur. Untuk lebih jelas, silakan lihat gambar berikut hasil pengukuran di Display Multimeter. Cara Mengukur Tegangan DC DC Voltage Atur Posisi Saklar Selektor ke skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika ingin mengukur 8 Volt, putar saklar selector ke 12 Volt khusus Analog Multimeter. **Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan untuk memilih skala tegangan yang lebih tinggi untuk menghindari terjadi kerusakan pada probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Probe Merah pada terminal Positif + dan Probe Hitam ke terminal Negatif -. Hati-hati agar jangan sampai hasil pengukuran di Display Multimeter. Cara Mengukur Tegangan AC AC Voltage Atur Posisi Saklar Selektor ke skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. Jika ingin mengukur 220 Volt, putar saklar selector ke 300 Volt khusus Analog Multimeter. **Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan untuk memilih skala tegangan yang tertinggi untuk menghindari terjadi kerusakan pada probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Untuk Tegangan AC, tidak ada polaritas Negatif - dan Positif +.Baca hasil pengukuran di Display Multimeter. Demikian postingan OM BT tentang cara mudah mengukur Arus ampere dan Tegangan volt menggunakan Multimeter. Semoga Bermanfaat! [ Check Also Resistansi Total Pada Resistor Hubungan Paralel Dear sahabat BT senang bisa jumpa lagi. Hari ini Om BT akan sharing tentang resistansi …
CaraMengukur Dioda dengan menggunakan Multimeter Digital. Hubungkan Probe Merah pada Terminal Anoda. Display harus menunjukan nilai tertentu (Misalnya 0.64MOhm) Nilai Resistansinya adalah Infinity (tak terhingga) atau Open Circuit. **Jika terdapat Nilai tertentu, maka Dioda tersebut berkemungkinan sudah Rusak.
Multimeter ialah sebuah alat yang difungsikan untuk mengukur besaran listrik. Besaran yang bisa diukur menggunakan multimeter umumnya terdiri atas 3 jenis, diantaranya arus, tahanan, dan tegangan. Walaupun ada besaran tambahan seperti pengukuran nilai penguatan transistor dan kapasitor. Lalu, bagaimana cara membaca multimeter analog? Sebelum membahas cara membaca multimeter analog, Kamu harus tahu bahwa multimeter itu sendiri terbagi ke dalam 2 jenis, diantaranya digital dan analog. Kedua tipe tersebut mempunyai fungsi sama tapi tingkat keakurasian yang dihasilkannya berbeda. Sebab jika Kamu menginginkan multimeter dengan ketelitian tinggi, maka tipe multimeter digital-lah yang harus dipilih. Namun karena pembacaan multimeter digital lebih gampang dibanding analog, di sini kita hanya akan membahas multimeter analog saja. Apa Itu Multimeter Analog?Mengenal Bagian-Bagian Pada Skala Multimeter1. Jarum Pointer2. Skala Ukur Tegangan DC dan Skala Ukur Arus Listrik3. Skala Ukur Tahanan/Resistansi4, Skala Ukur Tegangan AC5. Mirror/CerminBagaimana Cara Memakai Multimeter Analog?Cara Membaca Multimeter AnalogPanduan Membaca Hasil Multimeter Analog1. Pengukuran Resistor atau Tahanan2. Pengukuran Tegangan DC3. Mengukur Nilai Arus Apa Itu Multimeter Analog? Multimeter analog ialah multimeter yang mode pembacaannya memakai jarum penunjuk. Dimana jarum penunjuk ini biasanya akan gergerak lalu berhenti sesuai nilai yang tertera terhadap besaran listrik yang diukur. Cara membaca multimeter analog sendiri dilakukan terhadap 3 besaran, yaitu tahanan, tegangan, dan arus listrik. Akan tetapi untuk menentukan jumlah pengukuran, harus benar-benar tepat. Contohnya, jika Kamu ingin melakukan pengukuran tegangan sebaiknya putar atau geser switch selektor menuju arah DCV atau ACV sesuai tegangan yang ingin diukur. Apakah tegangan yang diukur ialah AC Alternating Current ataukah DC Direct Current. Kamu juga bisa mneyesuaikannya jika ingin melakukan pengukuran arus listrik dan tahanan, jadi arahkan switch tadi ke dalam Ampere dan Ohm. Mengenal Bagian-Bagian Pada Skala Multimeter Berikut ini ada beberapa bagian yang terdapat dalam skala multimeter analog, diantaranya 1. Jarum Pointer Kegunaan jarum pointer ini sebagai komponen untuk menampilkan nilai ukur berdasarkan pada pengukuran yang telah dilakukan. 2. Skala Ukur Tegangan DC dan Skala Ukur Arus Listrik Untuk pengukuran arus listrik dan tegangan DC, nilai pengukurannya biasanya digabungkan jadi satu. Ini artinya, Kamu dapat memakai skala ukur tersebut untuk menentukan nilai tegangan arus listrik dan tegangan DC. Skala pembacaannya dimulai pada bagian samping kiri ke samping kanan, sementara nilainya mengikuti angka atau nilai ukur yang terdapat pada selektor. 3. Skala Ukur Tahanan/Resistansi Skala ukur tahanan atau resistansi adalah skala ukur yang digunakan untuk mengukur tahanan, hambatan, maupun resistansi dengan satuan ohm. Dalam pembacaan angka atau nilai ohm sendiri, angka nol biasanya dimulai pada samping kanan sebagai angka terkecil. Sementara nilai terbesar terletak di samping kiri, karenanya untuk membaca skala ukur ohm sendiri dimulai dari samping kanan ke samping kiri. 4, Skala Ukur Tegangan AC Skala ukur pada tegangan AC biasanya dipakai untuk melakukan pengukuran tegangan AC atau bolak-balik. Biasanya nilai skala akan mengikuti angka pada skala ukur tegangan DC serta arus, tapi papan pada skala yang dipakai biasanya skala berwarna merah. 5. Mirror/Cermin Fungsi mirror atau cermin pada multimeter ialah sebagai acuan melakukan pengukuran sesuai yang ditunjukkan jarum pointer. Adapun untuk membaca pengukuran yang benar-benar akurat, pastikan posisi mata harus tegak lurus pada multimeter sampai Kamu melihat jarum penunjuk tanpa bayangan pada cermin. Bagaimana Cara Memakai Multimeter Analog? Jika Kamu baru menggunakan multimeter analog, ada beberapa cara untuk menggunakan multimeter analog berikut ini Untuk memulai proses pengukuran, sebaiknya jarum menunjukkan nilai atau angka nol jika kedua penjoloknya disambungkan. Putarlah bagian penala mekanik jika jarum masih belum tepat di angka nol. Kamu bisa memutar bagian sakelar pemilih menuju arah besaran tertentu yang diukur. Seperti menuju arah DC mA jika Kamu ingin mengukur arus DC, sedangkan arahkan ke AC V jika ingin pengukuran tegangan AC. Untuk pengukuran resistor atau tahanan, biasany Tutorial Membaca Multimeter Analog Panduan Membaca Hasil Multimeter Analog Karena kita akan mengukur tegangan, tahanan dan arus listrik menggunakan multimeter analog, maka di sini kita bisa mencoba cara membaca multimeter analog untuk pengukuran 3 parameter tersebut. 1. Pengukuran Resistor atau Tahanan Untuk mengukur tahanan, skala ukur pada multimeter analog yang harus diperhatikan ialah dalam satuan ohm atau . Selanjutnya Kamu tinggal memilih batas ukuran yang tertinggi dengan cara memutar switch selector menuju arah X100K, bisa juga di bawahnya. Ini dilakukan apabila jarum penunjuk memperlihatkan posisi atau letak yang sulit ditentukan keakuratannya. Contohnya resistor atau tahanan yang diukur, kemudian jarum menunjukkan kisaran angka 20 menuju 30 dan tepatnya di garis ke 3 ke angka 30. Sedangkan dari 20 menuju 30 ada 5 garis, sehingga nilai dari setiap garis ialah sebesar Nilai 1 garis = 30-20/5 = 10/5 = 2 Jadi kesimpulannya, nilai satu garis antara angka 20 ke angka 30 ialah 2, sehingga perhitungannya menjadi 20 + 3Ă—2 =26. Lalu jika Kamu memilih batas ukur X1K misalnya, nilai tahanan yang sebenarnya menjadi 1K x 26 = 26 . 2. Pengukuran Tegangan DC Cara membaca multimeter analog untuk mengukur tegangan DC sendiri yang harus diperhatikan adalah skala ukur pada alat multimeter. Apabila baterai yang akan diukur sebesar 9volt, maka Kamu bisa memilih batas ukur yang menunjukkan angka sebesar 10 volt misalnya. Dimana angka ini menunjukkan batas maksimal atau tertinggi yang dapat diukurnya. Contohnya, sesudah mengukur baterai maka angka yang ditunjukkan jarum penunjuk antara angka 4 menuju 6 atau tepatnya di garis kedua menuju ke angka 6. Dimana pada angka 4 ke angka 6 ada 10 garis. Sehingga nilai satu garis ialah sebesar Nilai untuk 1 garis = 6-4/10 = 2/10 = 0,2 volt. Dengan begitu, kesimpulannya ialah nilai 1 garis yang terletak antara angka 4 menuju angka 6 ialah 0,2 volt. Sehingga perhitungannya menjadi 4+2Ă—0,2 = 4,4 volt. Sebenarnya cara membaca multimeter analog pada pengukuran tegangan sendiri lebih gampang daripada membaca skala pada ohm meter. Sementara untuk mengukur tegangan bolak balik atau ACV, Kamu bisa mempraktekkannya sendiri. Sebab prinsipnya akan sama saja seperti mengukur tegangan searah atau DC. Kamu hanya perlu memperhatikan tampilan alat yang bersimbol ACV sesuai besar tegangan tertentu yang ingin diukur. 3. Mengukur Nilai Arus Sebelum mengukur nilai arus atau ampere, Kamu harus tahu bahwa biasanya multimeter yang digunakan hanya mempunyai kemampuan membaca arus listrik dengan nilai lebih kecil dari 1 ampere. Adapun untuk mencegah terjadinya kerusakan multimeter karena kelebihan pada nilai arus, sebaiknya Kamu harus mengetahui batas maksimal arus listrik. Adapun cara membaca angka atau nilai ampere dalam multimeter analog, diantaranya Pertama-tama perhatikan angka dan posisi skalar pemilih. Kemudian pilih skala pada bagian tengah yang digunakan untuk membaca angka pengukuran arus. Pilih nilai maksimal sesuai nilai selektor. Silahkan baca angka di jarum pointer atau penunjuk sesuai dengan skala yang telah dipilih. Dengan mempelajari cara membaca multimeter analog di atas, Kamu tak perlu bingung lagi saat mengukur resistor, arus listrik dan tegangan AC/DC dengan perhitungan yang tepat. Namun biasanya, kini sudah banyak orang yang lebih memilih multimeter digital karena kemudahan dan kepraktisan dalam pembacaannya. Tapi tak perlu khawatir, jika Kamu masih memakai multimeter analog, tetap bisa memakai cara di atas untuk pengukuran tegangan, arus listrik atau resistor. Ulasan Lainnya Cara Copy Paste Caption Instagram Cara Dagang di Shopee Cara Double WhatsApp di Samsung Cara Buat Akun Zoom di Hp Cara Koin Shopee Jadi ShopeePay Post Views 23,098
d2dRr9. y7y2c7qu6s.pages.dev/47y7y2c7qu6s.pages.dev/347y7y2c7qu6s.pages.dev/253y7y2c7qu6s.pages.dev/283y7y2c7qu6s.pages.dev/227y7y2c7qu6s.pages.dev/323y7y2c7qu6s.pages.dev/314y7y2c7qu6s.pages.dev/25y7y2c7qu6s.pages.dev/280
cara mengukur arus menggunakan multimeter analog